LDberita.id - Bandit-bandit tanah yang beraksi di lahan milik Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara, di desa Sena, Batang Kuis, Deli Serdang, kini makin mengganas. Setelah beberapa hari menghentikan aksinya di malam hari, Senin (17/1/2022), hari ini, mereka beraksi lagi mulai pagi hari.
Seperti yang terpantau wartawan Gardamedannews.com, sejak pukul 07.00 Wib bandit tanah itu mengerahkan tiga beko berukuran besar dan sekitar 15 truk pengangkut tanah. Mereka beraksi sampai pukul 12.00 Wib. Aksi mereka berjalan mulus karena tampak diawasi sekitar lima orang bermuka sangar dan berambut cepak. Kelima orang ini memantau dari arah belakang lahan tersebut. Mereka memperhatikan dengan cermat siapa saja yang melintas di areal itu.
Pada pukul 10.00 Wib, terlihat dua beko besar bergerak persis ke arah lahan UIN Sumut di pinggir jalan Balai Desa. Di sini, kedua beko bekerja secara bersamaan mengeruk tanah dan mengangkutnya ke dalam truk yang antri secara bergantian. Kerja mereka nampak begitu cepat. Kemungkinan besar ini dilakukan agar tidak mengundang perhatian masyarakat yang melintas.
Di pinggir jalan Balai Desa ini, beko tersebut mengeruk tanah sedalam 30-60 Cm hampir seluas satu hektare. Sedangkan ke arah belakangnya sudah dikeruk seluas satu hektare juga, Di bagian belakang ini, satu unit beko sedang bekerja membersihkan lahan, yang kemudian akan mengeruk tanahnya. Di bagian belakang dan depan, kelima orang bermuka sangar dan berambut cepak itu, silih berganti mengawasinya. “ Usir, siapa saja yang mencurigakan," perintah salah seorangnya kepada temannya saat wartawan Gardamedannews.com mendekati beko yang bagian belakang.
Bendo, salah seorang pemuda setempat yang ikut menyaksikan aksi bandit-bandit tanah itu mengatakan, jika aksi pengerukan tanah itu dibiarkan, maka dalam hitungan tidak sampai sebulan lagi, maka lahan milik UIN Sumut ini sebahagiannya akan menjadi danau." Rektor UIN Sumut, Prof. Dr. Syahrin Harahap, MA., harus cepat bertindak, sebelum seluruh areal ini jadi danau buatan," kata Bendo.
Menurut perkiraan sudah hampir lima hektare lahan UIN Sumut itu yang dikeruk bandit-bandit tanah tersebut. Para bandit tanah telah meraup untung yang berlimpah. Sedangkan negara, dalam hal ini, UIN Sumut telah dirugikan miliaran rupiah. Bayangkan, berapa besar biaya yang harus dikeluarkan UIN Sumut untuk menimbun kembali danau itu, jika kelak lahan tersebut akan dijadikan kampus dan rumah sakit Islam.
Sementara bandit-bandit tanah tersebut telah meraup keuntungan yang tidak sedikit. Jika satu truk tanah saja dihargai Rp.300 ribu, maka berapa banyak uang yang diraupnya dari ribuan truk tanah yang telah dikeluarkan dari lahan UIN itu.
Beraksi Malam Hari
Sebelumnya diberitakan aksi perusak lahan Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara di desa Sena, Batang Kuis, Deli Serdang, memang biadab. Setelah beberapa hari menarik alat beratnya di lahan seluas 100 Ha itu, kini mafia tanah tersebut beraksi lagi. Tapi, operasinya di malam hari, sehingga tak terlihat banyak orang.
Seperti yang disaksikan Gardamedannews.com, Selasa (11/1/2022), bandit-bandit tanah itu mulai mengoperasikan truk-truk pengangkut tanah sejak pukul 20.00 Wib sampai sampai pukul 23.00. Sedangkan beko berukuran sedang sudah dioperasikan sejak sore hari.
Truk-truk yang berjumlah sekitar 5-7 unit itu mengangkut tanah galian sampai dua trip. Kemungkinan besar, tanah yang diangkut itu “dibuang” tak jauh dari desa Sena. Setelah itu, truk-truk tersebut tak kembali lagi, namun sebuah beko tetap berada di lahan. Begitulah, yang terpantau wartawan sampai Kamis malam. “ Mereka beraksi sampai pukul 23.00 Wib saja, “ kata seorang pemuda yang berada di areal itu.
Menurut beberapa warga yang enggan disebutkan namanya, aksi pengerukan tanah di lahan milik UIN Sumut itu sering “dikawal” oknum aparat. Diduga kuat oknum tersebut bekerjasama dengan aparatur desa. Sebab, aparat desa sebenarnya sudah mengetahui kalau lahan itu adalah asset negara. Namun, kayaknya mereka “membiarkan” aksi perusakan lahan itu.
Menanggapi aksi barbar itu, WM Satrah, salah seorang mahasiswa Faklutas Syariah dan Hukum UIN Sumut, cukup geram, Mahasiswa yang tergabung dalam kelompok belajar ”Amanah” ini, akan meminta izin Rektor UIN Sumut, Prof.Dr.Syahrin Harahap, untuk ikut andil dalam mengamankan asset UIN Sumut itu. Tak tanggung-tanggung, Satrah dan kawan-kawan siap tempur melawan bandit tanah itu." Bila perlu kami akan bakar beko dan truk-truk pengangkut tanah itu," ancamnya.
Jika ancaman mahasiswa itu benar, maka kita akan menyaksikan pertumpahan darah di lahan asset negara itu. Sekarang, terserah aparat negara, segera bertindak menangkap bandit-bandit tanah itu, atau akan melihat anak-anak bangsa bertarung nyawa dalam mempertahankan asset ummat Islam Sumatera Utara itu. (Red)
.jpg)





