LDberita.id - Batubara, Pelaksanaan program pelayanan kesehatan untuk lansia di Kabupaten Batu Bara melalui kegiatan Gebyar lansia yang sudah dilaksanakan, di Lapangan Bola Kali Blok 8, Kecamatan Lima Puluh, pada tanggal 4 juli 2024 yang lalu.
Kegiatan tersebut memakan anggaran sebesar Rp242.820.500, dinilai tidak sebanding dengan kondisi fasilitas kesehatan dasar yang terabaikan.
Gebyar Lansia, yang katanya melibatkan 500 peserta dari kalangan lansia, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan memberikan pelayanan kesehatan kepada mereka.
Namun, keberadaan Puskesmas Pembantu (Pustu) di Kecamatan Tanjung Tiram justru dilaporkan dalam kondisi terabaikan.
Ramli Sinaga, menyoroti ketimpangan dalam pengelolaan pelayanan kesehatan di kabupaten tersebut. Ia menilai Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB), Batu Bara dr. Deni atas kegagalan dalam memperbaiki layanan kesehatan dasar yang sangat dibutuhkan masyarakat.
Gebyar Lansia tentu patut diapresiasi sebagai bentuk perhatian terhadap kesehatan para lansia, tetapi apa artinya jika fasilitas dasar seperti Pustu di Kecamatan Tanjung Tiram dibiarkan rusak dan tidak memadai.
Pustu adalah fasilitas yang seharusnya memberikan layanan rutin dan dekat dengan masyarakat, terutama para lansia. Bagaimana mungkin Dinkes mengabaikan hal ini,” tegas Ramli. pada, Senin (23/09/2024).
Ia melanjutkan, bahwa alokasi anggaran besar untuk acara seremonial seperti Gebyar Lansia seharusnya diimbangi dengan perhatian serius terhadap kondisi fasilitas kesehatan yang langsung melayani masyarakat sehari-hari.
Ramli juga menyoroti kurangnya inisiatif dan tindakan nyata dari dr. Deni selaku Kepala Dinkes P2KB Batu Bara dalam mengatasi masalah ini.
Kepala Dinkes Batu Bara dinilai gagal dalam memperbaiki kualitas layanan kesehatan, padahal anggaran sudah disediakan.
Terlebih, keberadaan Pustu di Tanjung Tiram sangat penting bagi masyarakat. Ini menunjukkan ketidakmampuannya dalam mengelola fasilitas kesehatan, dan ini tidak bisa terus dibiarkan,” ujarnya.
Ramli juga mendesak Penjabat (Pj) Bupati Batu Bara, Heri Wahyudi Marpaung, agar mengambil langkah tegas dalam menyelesaikan permasalahan ini.
Ia berharap Pj. Bupati segera mengevaluasi kinerja kepala Dinkes Batu Bara serta Kabid yang membidanginya dan memastikan perbaikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh.
“Kita meminta Pj. Bupati Heri Wahyudi untuk bertindak tegas. Jangan biarkan kelalaian ini berlarut-larut.
Masyarakat, terutama para lansia, sangat bergantung pada fasilitas kesehatan dasar seperti Pustu.
Ini saatnya bagi Pj. Bupati untuk menunjukkan komitmen dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Batu Bara,” desak Ramli.
Menurutnya, evaluasi menyeluruh perlu dilakukan, termasuk memastikan bahwa alokasi dana yang telah diberikan untuk perbaikan fasilitas kesehatan, seperti yang terjadi pada renovasi Pustu di Desa Bulan-Bulan, Kecamatan Lima Puluh Pesisir, benar-benar digunakan secara efektif.
Dalam kondisi saat ini, masyarakat Batu Bara membutuhkan kepastian bahwa pelayanan kesehatan, terutama bagi kalangan lansia dan kelompok rentan lainnya, bisa diakses dengan mudah dan dalam kondisi yang layak.
Keseimbangan antara program seremonial dan perbaikan infrastruktur kesehatan Batu Bara harus menjadi prioritas demi kesejahteraan masyarakat luas." tandasnya. (Boy)