Batubara, (LadangBerita)
Aktivis Muda Nahdhatul Ulama (NU) Kabupaten Batubara, Jasmi Assayuti mengimbau masyarakat Batubara untuk men-doa-kan pembangunan beberapa bagian pendukung Rumah Dinas (Rumdis) Bupati Batubara, seperti pendopo, agar cepat selesai pembangunannya.
Imbauan itu disampaikan Jasmi kepada ladangberita.com melalui pesan WhatsApp, Jumat (29/11/2019), menyikapi pemberitaan salahsatu media online yang mempermasalahkan rumdis dan sejumlah fasilitas pendukungnya di kawasan Komplek Perumahan PT Inalum, Tanjung Gading, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batubara.
"Warga Batubara, mari kita doakan agar pembangunannya cepat selesai. Supaya bupati bisa lebih fokus mengerjakan tugas-tugasnya demi percepatan pembangunan Batubara empat tahun ke depan", imbau Jasmi.
Jasmi mengaku pesan WhatsApp itu dikirimnya dari Kota Medan, di sela-sela diskusi tentang kemajuan pembangunan Batubara empat tahun ke depan bersama mahasiswa asal Batubara.
"Bang Zahir (Bupati Batubara) itu perlu kita bantu dan doakan supaya visi-misi Beliau segera terwujud. Jika terwujud sudah pasti kita juga selaku anak Batubara yang merantau di Kota Medan ini pasti akan merasakannya, karena suatu saat kita juga akan pulang kampung melihat keluarga kita", ujarnya.
Kata Jasmi, soal rumdis yang berstatus pinjam pakai tanpa sewa dengan PT Inalum yang disinggung dalam pemberitaan tersebut, masalah itu sudah ada yang mengurusinya.
"Ngapain kita harus sibuk. Kalau pun ada persoalan hukum di belakang hari, mereka kan punya kuasa hukum yang sudah digaji negara. Yang pasti kita selaku anak Batubara yang merantau ini kita doakan saja kampung halaman kita selalu terjaga dari segala persoalan, agar pembangunan itu betul-betul dirasakan oleh masyarakat Batubara", katanya.
Sedangkan mengenai pembuatan pendopo, pagar, sound system, pengadaan wireless conference system, tempat tidur dan yang lainnya, menurut Jasmi, itu merupakan hal biasa.
"Namanya juga bupati. Sudah lumrah itu, karena dia juga berkerja mati-matian untuk daerahnya. Jangankan sekelas bupati, kades saja pun sudah mendapat fasilitas mewah dari Pak Jokowi. Apa kita mau bupati kita kayak gembel? Malu kan kita warga Batubara?", ungkapnya.
Kata Jasmi, setiap rumah dinas itu fasilitasnya memang harus lengkap. Harus ada pendoponya. "Namanya juga rumah dinas, memang harus memiliki pendopo. Jangankan Bang Zahir, saya saja punya pendopo. Namanya Pendopo Aswaja, fungsinya untuk tempat ngaji anak-anak NU-lah, hehehehe", kata pria asal Titi Merah, Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Batubara tersebut.
"Sudahlah, jangan pala kita ribut-ributkan kali itu. Berpikir positif saja. Kalau pun ada hal-hal yang kurang pas dengan bupati, silakan bertabayyun. Karena suatu saat nanti kita juga akan mempertanggungjawabkan diri kita sendiri di hadapan Allah", pungkasnya. (muis)
.jpg)





