Batubara

Ironi Kepemimpinan Heri Wahyudi, Program Beasiswa di Tengah Nyawa Siswa yang Terancam

post-img
Foto : Kondisi jalan darat Desa Bandar Rahmat Kecamatan Tanjung Tiram, seharusnya pemkab membangunan infrastruktur yang layak, termasuk jembatan penyeberangan atau penyediaan transportasi alternatif yang aman bagi pelajar

LDberita.id - Batubara, Penjabat (Pj) Bupati Batu Bara, H. Heri Wahyudi Marpaung, bersama Ketua Baznas Batu Bara, Fadli, menyalurkan bantuan biaya pendidikan kepada 60 mahasiswa kurang mampu, di Aula Kantor Bupati, Kecamatan Lima Puluh.

Inisiatif ini bertujuan meringankan beban orang tua pelajar dan mahasiswa serta memotivasi mereka untuk lebih giat belajar.

Namun, ironisnya, di tengah usaha mempromosikan pendidikan, terjadi sebuah insiden yang menyoroti kelemahan mendasar dalam kepemimpinan Pj Bupati Heri Wahyudi.

Pada Rabu (17/07), 13 siswa SMP dan SMA dari Dusun V dan VI Desa Bandar Rahmat mengalami insiden tragis saat sampan yang mereka tumpangi tenggelam di Sungai Kuala Batu Bara dalam perjalanan menuju sekolah.

Insiden ini bukan hanya mencerminkan kecerobohan, tetapi juga menunjukkan ketidakmampuan Pj Bupati Heri Wahyudi dalam memastikan keselamatan dan kesejahteraan warganya, terutama anak-anak yang berjuang mendapatkan pendidikan. ujar Ramli Sinaga pada, Jumat (19/07/2024).

Kejadian ini mengungkap kegagalan serius pemerintahan daerah dalam menyediakan sarana transportasi yang aman dan memadai.

Dalam era modern ini, mengandalkan sampan sebagai modal transportasi bagi anak-anak sekolah adalah tindakan yang tidak dapat diterima dan sangat membahayakan nyawa mereka.

Ketidakpedulian terhadap kebutuhan dasar ini menunjukkan lemahnya komitmen Pj Bupati dalam melindungi dan melayani masyarakatnya.

Di satu sisi, Bupati Heri Wahyudi mengajak para mahasiswa untuk giat belajar dan berprestasi.

Di sisi lain, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa anak-anak sekolah masih harus mempertaruhkan nyawa mereka setiap hari hanya untuk mendapatkan akses pendidikan.

Ironi ini menyoroti ketidakselarasan antara retorika dan realitas di bawah kepemimpinan Pj Bupati Heri Wahyudi.

Sebagai seorang pemimpin, Heri Wahyudi seharusnya lebih proaktif dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah-masalah mendasar seperti ini.

Pembangunan infrastruktur yang layak, termasuk jembatan penyeberangan atau penyediaan transportasi alternatif yang aman, harus menjadi prioritas utama.

Tanpa tindakan nyata, program-program beasiswa dan bantuan pendidikan akan kehilangan maknanya jika akses dasar menuju pendidikan tetap berisiko tinggi.

Lebih jauh, insiden ini seharusnya menjadi panggilan untuk evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan dan kinerja pemerintahan daerah.

Pj Bupati Heri Wahyudi harus menunjukkan tanggung jawab dan komitmen dengan segera mengambil langkah-langkah konkret untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan semua warga, terutama para pelajar.

Gagal menangani masalah fundamental ini tidak hanya akan merugikan masa depan generasi muda, tetapi juga mencerminkan buruknya kualitas kepemimpinan di Kabupaten Batu Bara.

Dengan kejadi an ini, Pj Bupati Heri Wahyudi memiliki kesempatan untuk memperbaiki citra dan menunjukkan kepemimpinan yang tegas dan responsif.

Langkah-langkah nyata dan tindakan cepat sangat diperlukan untuk memastikan tidak ada lagi anak-anak yang harus mempertaruhkan nyawa mereka demi mendapatkan pendidikan.

Hanya dengan demikian, retorika tentang pentingnya pendidikan dapat diubah menjadi realitas yang dirasakan oleh semua lapisan masyarakat Batu Bara." tandasnya. (Boy)

Berita Terkait