LDberita.id - Batubara, Tunggakan pinjaman sebesarRp66 juta yang belum dilunasi oleh Legiem Budi Nuri, Kepala Sekolah UPTD SDN 29 Suka Raja, Kecamatan Air Putih, membuat Koperasi Guru Kecamatan Lima Puluh berada di ujung tanduk.
Janji yang telah berusia lebih dari lima tahun untuk melunasi pinjaman tersebut ternyata tak kunjung ditepati, menimbulkan keresahan yang terus menggerogoti kepercayaan anggota koperasi.
“Pinjaman ini sudah jatuh tempo sejak bulan Agustus 20218 s/d Desember 2019. Namun, hingga kini, yang bersangkutan belum menunjukkan niat baik untuk melunasi.
Hal ini jelas menciptakan kerugian besar bagi koperasi kami,” ungkap seorang pengurus koperasi dikantornya, Rabu (4/12/2024).
Tunggakan ini, menurut para pengurus, tidak hanya merugikan koperasi secara finansial tetapi juga menimbulkan kerugian moral.
Para guru, yang selama ini menjadikan koperasi sebagai wadah saling mendukung, kini merasa dikhianati oleh salah satu anggotanya yang juga menjabat sebagai kepala sekolah.
Dinas Pendidikan Kabupaten Batu Bara, di bawah pimpinan Jonnis Marpaung, bersama Kabid Dikdas Ardat, didesak untuk bertindak tegas.
“Sebagai pejabat publik, beliau seharusnya menjadi contoh, bukan justru menambah beban bagi sesama guru.
Kami harap Dinas Pendidikan dapat memanggil dan memberikan teguran kepada beliau,” tambah seorang anggota koperasi.
Masalah ini menjadi ironi di tengah upaya guru-guru di Kabupaten Batu Bara membangun solidaritas ekonomi melalui koperasi.
Ketika seorang kepala sekolah justru terkesan mengabaikan tanggung jawabnya, kredibilitas koperasi ikut dipertaruhkan.
Jika tunggakan ini tidak segera diselesaikan, kerugian koperasi akan terus membengkak.
Bukan tidak mungkin, ini akan menjadi pelajaran pahit tentang pentingnya disiplin dan tanggung jawab di kalangan pejabat pendidikan.
Dalam konteks ini, kehadiran Dinas Pendidikan sebagai mediator menjadi sangat penting.
Apakah mereka akan memilih untuk diam, atau justru menjadikan kasus ini sebagai momentum untuk menegakkan kedisiplinan dan integritas di lingkungan pendidikan? Jawabannya kini menjadi perhatian publik.
Sementara itu, koperasi hanya berharap satu hal sederhana dari Legiem Budi Nuri, tepati janji dan lunasi tunggakan. Karena tanpa itu, luka yang ditinggalkan akan lebih sulit disembuhkan." tandasnya. (Tim)